Baca Juga
Nggak disangka, ternyata tukang tambal ban cantik ini adalah seorang Polwan. Lika liku kehidupannya sebagai seorang Polwan yang nyambi bekerja menjadi tukang tambal ban memang menarik untuk disimak.
Eka Yuli Andini, 19 tahun yang saat ini berpangkat Bripda memang berasal dari keluarga pas-pasan. Dengan pendapatan dari orang tua yang serba pas-pasan tersebut, gadis cantik ini hanya mampu bersekolah hinga sampai tingkat SMK di kotanya, Salatiga.
Akhirnya Putri sulung dari dua bersaudara pasangan Sabirin dan Darwanti ini nekat untuk mendaftar menjadi Polisi. Awalnya kedua orang tuanya ragu dengan niat putrinya tersebut, karena anggapan di masyarakat mengenai menjadi seorang polisi harus mengeluarkan biaya yang banyak.
Namun akhirnya Bripda Eka ini mampu membuktikan bahwa dirinya bisa diterima sebagai polisi tanpa harus menyuap. Meskipun awalnya sempat bimbang karena cita-citanya yang sebenarnya adalah bekerja di broadcasting sesuai dengan bidang ilmunya saat sekolah di SMK yaitu Teknik Komputer dan jaringan. Gadis bertinggi badan 156 cm ini akhirnya memutuskan menjadi polwan setelah ada sosialiasi mengenai penerimaan anggota polwan yang disebutkan gratis tersebut.
Selama pendidikan dia juga termasuk siswa berprestasi karena bisa menduduki peringkat ke 7 dari 7000 peserta pendidikan.
Saat ini di sela kesibukannya sebagai seorang polwan yang melayani masyarakat, Bripda Eka Yuli juga masih meneruskan pekerjaan orang tuanya di bengkel dengan menambal ban di sore hari sepulang kerja. karena saat ini ayahnya sedang terbaring sakit di Rumah Sakit akibat penyakit paru-paru. Bisa dikatakan inilah profil seorang polwan sexy bukan dalam hal fisik namun dalam hal pengabdian dan pengorbanannya terhadap keluarga dan pekerjaan.
Eka Yuli Andini, 19 tahun yang saat ini berpangkat Bripda memang berasal dari keluarga pas-pasan. Dengan pendapatan dari orang tua yang serba pas-pasan tersebut, gadis cantik ini hanya mampu bersekolah hinga sampai tingkat SMK di kotanya, Salatiga.
Akhirnya Putri sulung dari dua bersaudara pasangan Sabirin dan Darwanti ini nekat untuk mendaftar menjadi Polisi. Awalnya kedua orang tuanya ragu dengan niat putrinya tersebut, karena anggapan di masyarakat mengenai menjadi seorang polisi harus mengeluarkan biaya yang banyak.
![]() |
photo : kompas.com/syahrul munir |
Selama pendidikan dia juga termasuk siswa berprestasi karena bisa menduduki peringkat ke 7 dari 7000 peserta pendidikan.
![]() |
photo:merdeka.com |
Komentar
Posting Komentar